Archive for Desember 2014

Syekh Hisyam : Lupa Bersyukur Tanda Akhir Zaman


              
Syekh Hisyam Kabbani (kanan) sedang memberikan nasihat kepada seluruh jamaah
             Malang- “Allah memberikan perintah kepada kita sebagai hamba-hambanya untuk selalu bertaubat, tidak hanya bertaubat tapi bertaubat secara terus menerus sebagai kesempatan yang tidak ada ujungnya karena kita selalu berdosa,” itulah untaian nasihat awal yang disampaikan oleh Maulana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani saat memberikan tausiah dalam acara Spritual Gathering Nasional pada Ahad (28/12) di Gedung Merah Pesantren Mahasiwa Al-Hikam Malang. Ia menyampaikan jangan sampai kita berputus asa dengan rahmat Allah sehingga kita tidak meyakini bahwa Allah akan mengampuni dosa kita.

Beliau bercerita, menukil kitab hadits bukhari dan kitab lainnya, bahwa Rasulullah pernah berbincang dengan Siti Aisha tentang keadaan tanda hari kiamat.  “Jangan terlalu berharap hari akhir akan datang lebih lama lagi. Karena hari itu akan mendekat dan mendekat terus,” pesan Syekh yang menjadi deputi dari Mursyid Thariqat Naqshabandi Haqqani ini.
Salah satu tanda hari akhir, menurutnya, ialah banyak manusia sudah tidak mensyukuri nikmat yang ia miliki. Semisal beliau bercerita bahwa makanan di masa Nabi Muhammad tidak seperti makanan saat ini. Pada masa Rasulullah makanan semisal Roti tidak sehalus roti saat ini. Roti saat itu digiling dengan mesin tradisional sehingga kerikil-kerikil kasar bercampur dengan adonan roti. Kasus tersedak karena makanan sudah menjadi hal yang biasa bahkan makanannya bisa sampai menewaskan para sahabat. Di tengah kondisi seperti itu, Rasulullah mengingatkan kepada umat di zaman akhir bahwa akan ada kesalahan fatal yang mereka lakukan.
Meskipun makanan dan minuman zaman sekarang enak dan berlimpah, kata Syekh Hisyam, manusia saat ini memiliki problem yakni banyak yang tidak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. “ini adalah satu pangkal masalah yang kita hadapi sekarang,” pesan Syekh Hisyam yang menjadi salah satu dari ulama-ulama dunia ternama dalam sejarah Islam dan ilmu spiritual Sufisme ini.
Bahkan Syekh Hisyam juga bercerita mengenai kisah Nabi Musa yang bertemu dengan seseorang yang tulus memuji dan bersyukur kepada Allah meskipun anggota tubuhnya hanya kepala dan badannya saja. Musa bertanya “Engkau tidak memiliki tangan dan kaki, engkau hanya memiliki kepala dan badan. Sesungguhnya apa yang kamu syukuri saudaraku ?”
Orang tersebut menjawab “Wahai Musa ! Janganlah melihat aku seperti itu aku meyakini bahwa Allah Swt. mencintaiku dan memilihku untuk dicintai-Nya karena aku adalah seorang muslim, syukurku aku dijadikan Allah termasuk seorang muslim.”
Syekh Hisyam menjelaskan hikmah dari fenomena tersebut adalah bahwa orang yang ditemui Nabi Musa telah mengingatkan kepada kita semua jangan sampai kita lupa bahwa sesungguhnya kita mendapatkan hidayah dan kenikmatan yang sangat dasyat. “Pagi, siang, dan malam jangan lupa kita bersyukur bahwa Allah telah menitipkan cinta kepada kita dengan menjadikan kita seorang muslim.” Ucap Syekh Hisyam.
Di akhir nasihatnya, Syekh Hisyam mengingatkan akan sabda Nabi Muhammad Saw. “Siapa yang dihitung amalnya pasti dia akan mendapatkan hukuman. Namun dengan syukur kepada Allah di setiap waktu maka kita akan diberikan kenikmatan rahmat, ampunan dari Allah Swt.”  “Jangan lupakan pesan-pesan ini supaya kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur,” pesan Syekh Hisyam kepada seluruh jamaah.  

Minggu, 28 Desember 2014
Posted by Sabiq A.Z.

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Pena Al-Hikam -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -